Minggu, 29 November 2015

Mewarnai Color of Art

Halo! Selamat Hari Senin :)

Sedikit saja, saya ingin kembali membahas tentang tren mewarnai.
Rupanya demam mewarnai ini belum mereda, terbukti dengan semakin mudahnya buku-buku mewarnai ditemui di toko buku, baik secara offline maupun online. Indonesia pun sudah terjangkit demam ini. Muncul beberapa buku mewarnai lokal. Bohong kalau saya bilang saya tidak penasaran. Akhirnya, belum lama ini saya mencoba membeli satu buku mewarnai terbitan Hutamedia, yang judulnya Color of Art, dan berikut ini ulasan saya tentang buku tersebut.


Di sampul depan tertulis nama Ranggi Ariliah, otomatis saya beranggapan bahwa dia adalah ilustrator dari gambar-gambar yang akan saya temukan di dalam buku ini. Ternyata begitu saya buka halaman copyright, baru terungkap bahwa Mbak Ranggi ini hanya penyusun, sedangkan gambar-gambar di dalam buku diambil dari situs Freepik dan Shutterstock.

Buku ini cukup tebal, 97 halaman, dan harganya cukup murah, Rp 45.000,- setelah diskon. Hmmm... saya sih curiga, buku tebal dengan harga murah, biasanya kualitasnya dipertanyakan. Dan benar saja, berhubung buku ini halaman-halamannya dijilid dengan cara dilem, bukan dijahit, begitu saya buka di bagian tengah, punggungnya langsung patah dan halamannya terancam lepas.



Yang menurut saya lucu, gambar-gambar di buku ini kan juga hasil karya orang lain ya, terus kenapa juga penerbit repot-repot membubuhkan logo judul buku di tiap halaman (di foto di atas, lihat bagian kanan bawah halaman)? Seolah-olah gambar-gambar tersebut memang hasil karya mereka sendiri. Dan jujur saja, logo tersebut mengganggu keasyikan mewarnai loh.

Untuk jenis kertas yang digunakan, saya kurang tahu namanya apa dan berapa gram, tapi yang jelas kertasnya tebal dan jika kita mewarnai menggunakan spidol, tintanya tidak akan tembus.

Saya perhatikan, gambar-gambar di dalam buku ini seolah tidak memiliki tema. Campur sari, segala macam ada. Dan satu hal yang saya sesalkan, saya menemukan gambar yang sebenarnya sudah berwarna (abu-abu), yang saya rasa tidak akan asyik untuk diwarnai.


Jika dibandingkan dengan buku mewarnai Secret Garden dan Lost Ocean karya Johanna Basford (terbitan luar negeri) yang sudah saya beli sebelum buku ini, tentu saja beda kualitasnya amat jauh. Memang untuk menghasilkan sebuah karya yang berkulitas tinggi, diperlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Sudah sepatutnya kita menghargai kerja keras para ilustrator, dan salah satu bentuk penghargaan itu adalah kesediaan untuk membayar lebih mahal. Jika hanya ingin yang murah, jangan harap bisa mendapatkan kualitas yang baik. Yah, saya rasa konsumen bisa memilih sendiri :)

Jumat, 27 November 2015

VIXX dan Boneka Voodoo

Selamat Hari Jumat :)
Jumat terakhir di Bulan November 2015... Saya merasa sedikit bersalah karena sudah cukup lama tidak bertandang ke Blogspot -_-

Kembali saya ingin berbagi tentang salah satu grup K-POP favorit saya, VIXX. Sebelumnya saya sudah pernah membahas lagu mereka yang berjudul Eternity. Kali ini saya akan membahas Voodoo Doll. Ini lagu lama (lebih dari dua tahun lalu), tapi setiap kali mendengarnya, saya merinding.



Video Musik

Video yang saya tampilkan di sini ada versi yang "bersih." Ada versi lainnya yang agak berdarah-darah dan mengandung adegan-adegan yang mengganggu (salah satunya, ada lengan yang tertusuk pecahan-pecahan kaca). Tapi harus diakui, versi yang berdarah-darah itu yang lebih berkesan dan sesuai dengan lagunya. Di versi ini ada seorang wanita yang sangat bikin kesal karena dia membuat cowok-cowok VIXX kesakitan... dan dia melakukannya sambil tertawa senang! Dasar psikopat... Di video versi bersih, wanita menyebalkan ini tidak ada.


Ini versi yang berdarah-darah.

Lirik Lagu

Hmmm... saya tidak mengerti Ravi merapal mantra apa di awal lagu... hahaha
Yang pasti, lirik lagu ini "sakit"... sesakit visualisasinya. Lagu ini mengisahkan tentang seorang lelaki yang sangat mencintai seorang perempuan, tapi perempuan itu menyukai orang lain. Meskipun begitu, cinta sang lelaki begitu dalam sehingga dia rela disakiti oleh sang perempuan. Pokoknya dia rela melakukan apa pun selama perempuan itu tidak meninggalkan dirinya... Dia rela diperalat, dimanfaatkan... tak ubahnya boneka voodoo. T___T


Koreografi

Ini salah satu koreografi VIXX yang paling saya suka, terutama karena mereka saling oper tongkat berkepala tengkorak itu... XD



Salah satu bagian yang saya suka adalah ketika Ken menusuk N dengan tongkat berujung tajam itu hingga "menembus" tubuhnya. Gerakan lainnya yang saya suka adalah ketika Ken dilempar ke depan o.O! Keren deh.


Sumber: kbeat.net
Kiri atas: N, kanan atas: Ken, tengah bawah: Leo, kanan bawah: Ravi
Dua lagi Hongbin dan Hyuk (masih tidak tahu mana yang mana)