Kamis, 29 Oktober 2015

Semalam di Rumah Kolektor Hantu

Hai kawan-kawan!
Ini #KamisHoror terakhir di Bulan Oktober, dan Halloween dua hari lagi. Tentu saja saya masih akan berbagi ulasan yang menyeramkan... ufufufu...

Kali ini, saya akan mengulas tentang film horor yang dirilis bertahun-tahun lalu... tepatnya tahun 2001. Pertama kali menontonnya, saya langsung suka dengan konsep-konsep yang disajikan. Sebuah rumah unik terbuat dari kaca, dan hantu-hantu mengerikan yang disekap di bawah tanah. Kalian bisa tebak film apa itu?

Ya, Thir13en Ghosts.
Sumber: Wikipedia

Film yang diproduksi oleh Dark Castle ini sebenarnya adalah remake dari film tahun 1960 berjudul 13 Ghosts--yang belum pernah saya tonton. Menurut Wikipedia, ada beberapa elemen yang sama, dan ada pula yang berbeda. Yang pasti, jenis-jenis hantu di kedua film itu berbeda.

Nah, mari kita langsung masuk ke jalan cerita Thir13en Ghosts.

Bagai mendapat durian jatuh?

Mungkin itu yang awalnya dirasakan oleh Arthur dan kedua anaknya, Kathy dan Bobby.
Semenjak peristiwa kebakaran merenggut rumah dan istrinya, Arthur terjebak dalam kesulitan finansial, kemudian tiba-tiba saja ada kabar bahwa Cyrus, paman Arthur, mewariskan harta kekayaannya. Dengan senang hati, Arthur, anak-anaknya, beserta seorang pengasuh anak, malam itu segera berangkat ke mansion yang katanya juga akan diwariskan pada mereka.

Mansion itu indah dan unik, terbuat dari kaca tebal (bukan dinding dari batu bata). Begitu mereka masuk ke dalam mansion, semua pintu dan jendela terkunci secara otomatis. Mereka terjebak!
Hmmm... rasa senang mulai berubah menjadi rasa takut dan panik.

Mansion berdinding kaca
Sumber: Youtube

Jangan berkeliaran sendirian di tempat asing

Sementara para orang dewasa mencari jalan keluar, anak-anak asyik mengeksplorasi mansion. Kathy, sang kakak, masuk ke ruangan yang dengan segera dia klaim sebagai kamarnya. Sedangkan Bobby menjelajah hingga ke ruang bawah tanah.

Ruang bawah tanah biasa saja sudah bisa membuat orang merinding, tapi basemen di mansion Cyrus ini benar-benar menyeramkan! Karena di situlah tempat Cyrus mengurung berbagai hantu yang dia buru dan koleksi selama ini. Keadaan jadi makin runyam ketika satu persatu, kurungan hantu-hantu itu terbuka...

Mungkin, ini jenis koleksi yang paling berbahaya

Semua orang senang mengoleksi sesuatu--batu, perangko, buku, motor, bahkan rumah. Tapi, koleksi hantu?? *Apa-apaan!* Yah, itulah yang Cyrus lakukan di film ini. Dan bukan sembarang hantu yang dia koleksi. Hantu-hantu itu harus memenuhi kriteria tertentu sesuai dengan Black Zodiac.
Lambang-lambang Black Zodiac
Sumber: Wikia

Black Zodiac ini konsep yang menurut saya sangat menarik. Sesuai judul film, Black Zodiac terdiri dari 13 hantu:

  1. The First Born Son. Sesosok bocah lelaki dengan sebatang anak panah mencuat dari kepalanya. Dia mengenakan baju koboi dan membawa kapak kecil. Pada dasarnya dia hanya ingin ditemani bermain. Anak ini tewas ketika bermain duel dengan tetangganya, yang ternyata memakai panah dan busur sungguhan.
  2. The Torso. Sesuai namanya, penampakan hantu yang satu ini hanya bagian tengah tubuh yang terbebat selotip... tanpa kepala dan kaki. Hmm... kepalanya ada deng, tergeletak di dekat tubuhnya, dengan mulut terbuka dan berteriak... Hantu ini sewaktu hidupnya adalah tukang judi yang kemudian tidak sanggup bayar utang kepada para mafia, sehingga dia dibunuh dan dimutilasi.
  3. The Bound Woman. Sesosok wanita bergaun indah, yang lehernya terikat dan tergantung di langit-langit... serta kedua tangan terikat di belakang tubuh. Semasa hidupnya, dia wanita yang sering mempermainkan lelaki, dan akhirnya dibunuh oleh salah satu kekasihnya yang merasa cemburu.
  4. The Withered Lover. Sesosok wanita mengenakan seragam pasien rumah sakit, membawa-bawa alat infus, dan memiliki luka bakar parah di tangan dan wajah.
  5. The Torn Prince. Pemuda dengan wajah dan tubuh tercabik-cabik karena terseret di bawah mobil. Dia membawa tongkat bisbol sebagai senjata.
  6. The Angry Princess. Tadinya dia gadis cantik yang tidak menyadari kecantikannya karena selalu dianiaya pacar. Dia mencoba melakukan operasi plastik pada dirinya sendiri dan (tentu saja) gagal. Akhirnya dia bunuh diri dengan menyayat-sayat tubuhnya dengan pisau sehingga dia tewas kehabisan darah. Hantunya (ehem) tidak mengenakan pakaian sama sekali.
  7. The Pilgrimess. Sebagai manusia, dia dituduh sebagai penyihir wanita dan dipasung, lalu dibiarkan tewas karena kelaparan.
  8. The Great Child. Sesosok pria obesitas yang mengenakan popok dan celemek. Kelakuannya seperti anak kecil karena selalu dimanja oleh ibunya. 
  9. The Dire Mother. Sesosok wanita cebol yang dulunya bergabung dengan karnival, diperkosa hingga hamil. Hantu nomer 8 dan 9 selalu muncul bersama-sama karena mereka ibu dan anak. 
  10. The Hammer. Semasa hidupnya, dia seorang pandai besi yang tewas karena dirantai ke pohon dan ditusuk-tusuk dengan paku. Lebih parah lagi, tangan kirinya diputus dan diganti dengan palu.
  11. The Jackal. Sesosok lelaki gila dengan baju pengekang dan kotak kecil yang mengurung bagian kepalanya. Dia satu-satunya pasien yang tewas ketika kebakaran melanda rumah sakit tempat dia dirawat.
  12. The Juggernaut. Sosoknya tinggi besar dan berpakaian compang camping. Walaupun penampakannya tidak terlalu mengerikan jika dibandingkan dengan hantu-hantu yang lain, dia adalah yang paling berbahaya. Semasa hidupnya, dia adalah seorang pembunuh berantai, dan tewas karena ditembaki oleh sejumlah polisi. Sebagai manusia, dia membunuh 9 orang, Sebagai hantu, dia membunuh 31 orang.
  13. The Broken Heart. Belum ada hantunya. Secara teori, hantunya harus merupakan orang yang mengorbankan nyawa demi orang-orang tercintanya

Semakin tinggi urutannya, semakin berbahaya atau agresif hantunya.

Hantu favorit saya adalah The Juggernaut, karena penampakannya sungguh menipu. Mendengar kata juggernaut, citra yang pertama kali muncul di benak adalah sosok raksasa berotot yang membawa senjata penghancur berukuran tak kalah besar dengan tubuhnya. Siapa sangka The Juggernaut dalam film ini hanya menggunakan tangan kosong untuk mencabik-cabik korbannya? *merinding*

The Juggernaut
Sumber: wallpaper222

Saya sengaja tidak menyertakan gambar-gambar hantu lainnya, karena sadis dan berdarah-darah... lumayan bisa membuat malas makan. Kalau kawan-kawan ada yang belum pernah menonton film ini dan penasaran, bisa cari gambar-gambar hantunya di internet. Ada banyak kok. Tapi saya sarankan sih tonton langsung filmnya.

Kamis, 08 Oktober 2015

The Girl From The Well ~

Halo~
Selamat hari #KamisHoror

Kalau ada yang bertanya pada saya, "Masih suka horor?" Pasti akan saya jawab "Tentu."
Walau terkadang saya sebal jika diajak mengobrol tentang hal-hal klenik oleh para dukun.

Terkait soal hobi saya membaca buku, belakangan ini saya semakin yakin bahwa membaca buku-buku dengan genre horor adalah yang paling membahagiakan bagi saya (dibandingkan genre-genre lainnya). Terlepas dari plot yang sederhana, penokohan yang kurang kuat, atau ketiadaan twist, saya biasanya senang-senang saja membaca cerita horor. Malah, seringkali saya justru senang cerita horor yang tidak terlalu menuntut saya untuk berpikir. Saya senang ditakut-takuti oleh penulis, dan akan mengacungkan jempol jika penulis tersebut sukses menakut-nakuti saya.


Nah, belum lama ini saya membaca sebuah novel horor yang cukup menghibur. Judulnya The Girl from The Well karya Rin Chupeco. Nama penulisnya unik dan terdengar asing ya? Dia orang Filipina, dan merupakan penulis debut, jadi mungkin banyak yang belum pernah dengar namanya.

Saya pertama kali tahu buku ini dari katalog buku luar negeri, dan langsung jatuh cinta sama desain sampulnya (sudah tidak aneh lagi). Bukan desain yang ada mbak-mbak berbaju putihnya seperti dalam foto di atas, tapi yang ada sekumpulan burung gagaknya. Sayangnya, desain sampul yang ini hanya muncul dalam versi hardcover, yang harganya di atas IDR 200k. Tentu saja dompet saya protes keras :)) Ya sudah lah, kan isinya sama saja.


Mungkin menurutmu aku pilih kasih, karena aku sendiri korban pembunuhan. Tapi kondisiku saat ini tak ada hubungannya dengan rasa penasaranku terhadap sesama jenis, kalau boleh disebut begitu. Kami tidak beristirahat dengan tenang, seperti yang disebutkan para pujangga, di alam baka.

The Girl from The Well

Rin Chupeco



Sesosok hantu perempuan berkeliaran.
Dia membantai para pembunuh. Para pembunuh anak-anak, serupa dengan pria yang melemparkan tubuh perempuan itu ke dalam sumur, tiga ratus tahun lalu.
Kemudian muncullah seorang pemuda bertato aneh, dan hantu perempuan itu tahu, ada sosok hantu lain yang mengikuti pemuda ini. Segera saja mereka berdua terlibat dalam ritual-ritual seram dan eksorsisme, dan harus melakukan perjalanan dari Amerika ke daerah terpencil di Aomori, Jepang.
Pemuda itu memiliki rahasia mengerikan... yang tak segan-segan membunuh untuk bisa terbebas.

[Sinopsis saya terjemahkan bebas dari yang tercantum di Goodreads.]

Hantu perempuan itu Okiku, dan pemuda bertato aneh itu Tark (alias Tarquin). Mereka berdua tokoh utama dalam The Girl from The Well. Kombinasi serupa (hantu perempuan & pemuda manusia) bisa ditemukan dalam kisah Anna Dressed in Blood.

Okiku

Dia gadis sederhana, seorang pelayan di sebuah kastel. Diam-diam dia mencintai majikannya, tapi pria itu malah membiarkan Okiku disiksa dan dibunuh oleh anak buahnya. Okiku yang penuh kebencian dan dendam, menjadi roh jahat yang sangat kuat. Begitu kuat sampai-sampai dia dapat membunuh manusia.

Sosok Okiku mengingatkanmu pada tokoh Sadako dalam film The Ring?
Ya, sebenarnya Okiku memang salah satu legenda terkenal di Jepang, dan tokoh Sadako berdasarkan legenda tersebut.

Okiku diceritakan sangat terobsesi pada angka. Dia menghitung apa pun, dan dia sangat benci pada angka 9. Pasalnya, dulu dia diberi tugas menjaga 10 piring antik, dan salah satunya pecah. Setiap kali melihat sesuatu yang berjumlah sembilan, Okiku teringat piring-piringnya dan menjadi murka.

Tidak dijelaskan alasan Okiku memburu para pembunuh anak-anak, mungkin dia hanya ingin membalas dendam, mungkin dia ingin merasakan sedikit kenyamanan ketika berhasil membebaskan arwah-arwah anak-anak dari belenggu sang pembunuh.

Tark

Setahu dia, sewaktu kecil sang ibu merajahkan tato aneh nyaris di seluruh lengan dan torsonya. Sejak itu Tark merasa ada sosok yang mengikutinya. Terkadang dia melihat sekilas bayangannya di cermin. Terkadang terjadi hal-hal yang tidak bisa dijelaskan di sekitar Tark. Insiden paling parah adalah ketika Tark diganggu oleh salah satu teman sekolahnya... dan anak jagoan itu entah bagaimana tewas tercabik-cabik (dengan kepala terlepas dari tubuhnya).

Bukan itu saja, ibu Tark pernah berusaha membunuh anaknya sendiri, sehingga dia pun dijebloskan ke rumah sakit jiwa.

Dengan keanehan yang menyelubungi dirinya itu, tidak heran bila Tark menjadi anak yang pendiam dan penyendiri. Tapi anehnya, sekalinya dia bicara, dia banyak omong dan kebanyakan omongannya itu sarkastis. Ini membuatnya terlihat tidak keren di mata saya :))


Jepang, oh Jepang...

Novel ini sarat akan budaya Jepang, terutama budaya yang terkait dengan legenda, hantu, dan semacamnya. Ini faktor utama yang membuat saya menyukai novel ini, dan dengan suka hati membacanya hingga beres. Salah satu budaya yang diangkat adalah penggunaan boneka untuk memerangkap roh jahat. Di Indonesia juga ada budaya yang serupa... tentu kawan-kawan tahu kan tentang permainan jelangkung? Nah, itu kan konsepnya sama.

The Girl from The Well adalah buku pertama dari dwilogi, dan sekuelnya telah keluar, dengan judul The Suffering.

Dalam The Girl from The Well ada cuplikan dua bab dari The Suffering. Dan bab pertamanya saja sudah membuat saya tertarik... menceritakan tentang permainan Hitori Kakurenbo atau hide and seek alone. Teman-teman bisa coba mencari tahu lebih banyak mengenai permainan ini di internet. Sempat heboh karena katanya permainan ini benar-benar menelan korban. Ada novel horor Indonesia yang mengangkat tema ini, dan saya pernah membahasnya di blog ini, judulnya Petak Umpet Minako.

Kembali ke The Suffering, kali ini ceritanya dari sudut pandang Tark (dalam The Girl from The Well, sudut pandangnya Okiku). Tark dikisahkan belajar eksorsisme dan diam-diam mempraktikkannya sendiri. Wah, wah, saya mencium bau masalah nih... Apalagi disebut-sebut juga bahwa nantinya dia akan mengunjungi sebuah tempat di Jepang, sebuah hutan lebih tepatnya, yang terkenal sebagai tempat orang bunuh diri. Kalau tidak salah namanya Hutan Aokigahara. Wah, wah... saya sudah tidak sabar untuk membaca kengerian yang akan ditimbulkan oleh hutan mencekam ini.


Kamu sedang melihat cermin? Yakin cuma bayanganmu yang kamu lihat di dalamnya...? ;)
___________________________________________________________________________

Sedikit pesan nih.... :D
Seperempatnya dari 100k nih... terima kasih banyak ya, sudah meluangkan waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya di blog ini ^-^/