(Forgive my English; I tend to revert to it whenever I get too excited XD)
Fantasy rilis pada 12 Agustus 2016. Lagu ini hit track-nya single Hades, bagian kedua dari trilogi VIXX's CONCEPTION. FYI, bagian pertamanya adalah Zelos, dengan hit track Dynamite. CONCEPTION memang mengambil konsep Greek Gods. Zelos adalah God of Rivalry (persaingan), sedangkan Hades, kita semua tahu, adalah God of The Underworld.
First of all, let's talk about the song...
Fantasy dibuka oleh lantunan piano Moonlight Sonata karya Beethoven, dan tentu saja seperti biasa, oleh suara seksinya Ravi. Saya langsung membatin, wah... lagu ballad nih... biasanya saya butuh waktu lebih lama untuk mengapresiasi lagu semacam ini. Dengan kata lain, saya tidak akan menyukainya jika hanya didengarkan sekali saja.
Setelah pembuka yang cukup lambat dan bernuansa kelam, Hyuk masuk dengan lirik "someone help" dan musik pun mulai menghentak. Ada suara biola di bagian chorus yang membuat lagu ini jadi agak bikin merinding. Chorus dinyanyikan oleh Ken dengan suara tingginya (makin bikin merinding). Setelah chorus kedua, sudah bisa ditebak, ada bagian rap Ravi. Akhirnya, lagu ditutup oleh lantunan piano lagi.
OK, setelah mendengarkan lagunya, mari kita lihat liriknya...
Ugh... it reeks of desperation!
Fantasy mengisahkan tentang seorang pria yang akan melakukan apa pun agar kekasihnya (cintanya) kembali. Hmmm.... bukan lagi hal baru dari tema lagunya VIXX kan?
I made a wish under the bloodshot sky
That this would all be a dream when I open my eyes.
But it didn't come true.
Lirik yang N nyanyikan ini mencerminkan seseorang pasca perpisahan. Syok, sedih, dan berharap ini semua cuma mimpi.
Exhausted, I've lost my way
Please take me anywhere (but here)
I'll do anything
Bagian ini dinyanyikan oleh Leo, mencerminkan fase kedua pasca perpisahan. Kesedihan yang berlarut-larut bisa membuat seseorang kehilangan arah. terus menerus memelihara kesedihan akan membuat seseorang lelah dan pada akhirnya rela melakukan apa pun untuk mengakhiri kesedihan tersebut (termasuk, tindakan yang paling ekstrem saya rasa, bunuh diri).
I know that it's over
The end of you was me
Sebenarnya dia sadar kalau hubungan cintanya sudah berakhir... hanya saja dia tidak (atau belum) bisa menerima kenyataan.
My fantasy will swallow everything
It'll change everything
Karena tidak bisa menerima kenyataan itulah, dia tenggelam ke dalam fantasinya (khayalannya) sendiri... Eh, saya merasa tertohok... LOL. Di dalam fantasinya itu, hubungan cinta dengan sang kekasih terus berlanjut.
It's just a fantasy
Pain comes up like thorns
Like a night that lost the moon
An empty sign
Di sini mulai masuk bagian chorus yang dinyanyikan Ken. Bagaimana pun, fantasi ya fantasi, bukan kenyataan. Dan ketika dia menyadari hal itu, dia akan didera rasa sakit (bagaikan ditusuk duri-duri) dan ditelan kegelapan tanpa cahaya rembulan. Muncul rasa hampa di dalam dada.
My tragedy
If there's only one way that opens
Please save me, fantasy
Kembali, isu keputusasaan muncul. Dia memohon untuk diselamatkan dari kesedihan dan patah hatinya, namun karena tiada seorang pun yang menolong, dia kembali terpuruk dalam fantasinya.
Get back up, off that dream
Walaupun sebenarnya ada bagian dirinya yang masih sadar dan menyuruhnya untuk bangkit, berusaha menariknya keluar dari mimpi.
The addiction that fills me
Pierces my heart
It rides me and thickly flows
Fantasi diibaratkan sebagai candu yang menguasai diri seseorang, menyakitkan namun sulit dilepaskan. mengalir bagai darah dalam urat nadi.
My burnt and black heaven
My love that grew from that sadness
Biasanya, surga dikaitkan dengan hal-hal yang indah dan bercahaya, namun bagi orang yang sedang patah hati, surga menjadi kelam. Meskipun menyedihkan, dia masih terus mencintai kekasihnya.
It chokes me, makes me lost all day
Rasa cinta yang timbul dari kesedihan itu begitu mencekik sehingga dia terus tersesat (dalam fantasinya). Here comes again the issue of desperation...
I know that it's too late
Even if it's too late
Nah, ini menyiratkan bahwa sudah cukup lama perpisahan itu terjadi, terlalu lama sehingga mungkin tidak ada lagi jalan untuk kembali bersama. tapi... dia masih menyimpan sedikit harapan.
My fantasy in my embrace will stop everything
I want to live in that place
Dia berharap bahwa fantasinya dapat menghentikan semuanya. menghentikan kesedihannya, mencegah kekasihnya pergi, menghentikan waktu. Tapi tenti saja itu semua hanya ada dalam benaknya, fantasi yang tidak mau dia lepaskan.
Fantasy, you spill onto me
You're my tragedy, my remaining everything
Fantasi dianggap sebagai sebuah tragedi. Sayangnya, cuma itulah yang dia miliki. Mengenaskan.
In my stolen heart, in my crooked fate
Mau menyalahkan takdir?
In just one moment, like smoke
You spread throughout my body
I'm drinking you in
Di sini fantasi juga diibaratkan sebagai asap. Tidak hanya menyelimuti seluruh tubuh bagian luar, namun juga terhirup ke dalam tubuh.
Pain, pain, I can be in more pain
Even if I get torn apart and cut by knives
I only need to have you
Sebelumnya sudah disebutkan bahwa berada dalam fantasi itu menyakitkan, tapi dia tidak peduli, karena hanya dalam fantasilah dia bisa memiliki kekasihnya.
Your existence is heaven and hell
The standard to divide that line
I promised to be your angel
You need to have me
Sebenarnya saya agak bingung apakah "you" di sini mengacu ada fantasi atau kekasih yang pergi. Intinya sih, dalam suatu kesenangan pasti akan ada kesedihan juga. Sekarang dia bisa berjanji untuk bersikap baik terhadap sang kekasih, tapi itu semua sudah terlambat.
It's just my fantasy
Pain rises from here and there
With broken lights, the sign fills up
My tragedy, I'll give you my everything
So give yourself back to me
fantasy, fantasy
Pengulangan dan penegasan dari apa-apa yang sebelumnya sudah disebutkan.
In each place, oh you remain
So I can't even erase you
Ini sepertinya membicarakan tentang memori, jejak-jejak yang ditinggalkan oleh sang kekasih. Terlalu banyak hingga sulit dilupakan.
It's all mine, it's my fantasy
Oke, silakan terus saja berkhayal!
Sudah capek belum
N, the leader & main dancer (from Soompi.com) |
Leo, the main vocalist (from allkpop.com) |
Ken, the cute main vocalist (from Soompi.com) |
Ravi, the rapper (from shelovevixx.tumblr.com) |
Hongbin, the flower boy (from allkpop.com) |
Hyuk, the savage maknae (from soompi.com) |
Now let's talk about the choreography.
Hmmm... my first thought is... it's weird. Well, it's different for sure. Rumit, dan sepertinya sulit disesuaikan dengan ketukan lagunya. Di beberapa bagian ketukannya lambat (and they're just like swaying back and forth), tapi di beberapa bagian lainnya begitu cepat (their feet go stomp-stomp-stomp on the ground). Kemudian saya menyadari bahwa VIXX pastilah berlatih sangat keras untuk menguasai koreografi ini. Salut!!!
Dalam salah satu wawancara, Hyuk bahkan bilang bahwa Leo pernah kram kakinya saat sedang latihan, tapi dia diam saja, karena khawatir akan diolok-olok oleh yang lain ^^; Poor Leo.
Last but not least, let's talk about the MV.
Disebutkan dalam deskripsi videonya bahwa Fantasy mengisahkan seorang pria yang pergi ke Underworld untuk membuat love potion agar kekasihnya kembali mencintai dia (sesuai kan dengan penjelasan lirik yang panjang lebar di atas? :p) And you know who's the Lord of The Underworld, don't you? Yep, it's Hades.
Now, I've read some theories mentioning that N is the only mortal/human, while the others are Gods. Jadi bisa kita asumsikan bahwa N adalah sang pria patah hati, yang ditinggal kekasihnya, yang pergi ke Underworld untuk mencari love potion.
Dalam MV diperlihatkan bahwa yang mengarahkan N untuk pergi ke Underworld adalah Ken, Hyuk, dan Hongbin. Saya belum yakin peran mereka bertiga sebagai dewa apa.
Ken menunjukkan jalan ke Underworld |
Hongbin dan Hyuk menghasut N |
Namun kemudian juga diperlihatkan bahwa Hyuk berusaha mencegah N yang sedang berjalan ke arah gerbang menuju Underworld. N menepis tangan Hyuk.
Hyuk berusaha mencegah N pergi ke Underworld |
Kemudian, Ravi diperlihatkan sedang membuat suatu ramuan. Apakah ini love potion yang dicari N? Di dalam deskripsi disebutkan bahwa untuk membuat ramuan ini diperlukan darah. Diperlihatkan juga jari N yang berdarah tertusuk duri.
Ravi, sang alkemis :p |
Jari N yang berdarah tertusuk duri |
Lalu, siapa yang berperan sebagai Hades atau Penguasa Underworld? Saya menduga itu Leo, karena dia hampir selalu diperlihatkan terpisah dari yang lainnya.
Lord of The Underworld (?) |
Konspirasi Ken, Hongbin, Hyuk, dan Ravi |
Lebih lanjut, N (dan juga Leo) diperlihatkan terikat di kursi, meronta-ronta kesakitan. Di dalam video pembuatan MV, N menjelaskan bahwa ini adalah salah satu syarat membuat ramuan: menyalurkan life force. Sepertinya ada dua ramuan, satu untuk N dan satu untuk Leo.
Leo dan N terikat di kursi |
Tapi ramuan apakah itu sebenarnya? Ada fans yang menyimpulkan bahwa ramuan itu sebenarnya mengandung kutukan evil eye. Dalam MV Dynamite, kita bisa melihat di punggung tangan kanan N ada semacam tato gambar mata. Sedangkan dalam Fantasy, awalnya N tidak memiliki tato mata ini. Baru pada bagian akhir (setelah dia meminum ramuan) dia memilikinya.
Terkait Leo, saya tidak bisa memastikan apakah di awal MV Fantasy di punggung tangannya ada evil eye. Yang jelas di akhir MV ada, dia terlihat sedang menutupinya dengan perban. Di sepanjang MV (pada bagian koreografi), tangan kanan Leo memang selalu terbalut perban.
Evil eye di punggung tangan Leo |
Yang baru saya sadari, dalam Dynamite pun ternyata tangan kanan Leo sama sekali tidak diperlihatkan punggungnya (dia selalu memakai sebelah sarung tangan). Sepertinya di sini dia sudah memiliki tanda evil eye.
Kalau begitu, bisa diasumsikan bahwa peristiwa dalam Fantasy berlangsung sebelum peristiwa dalam Dynamite. Coba lihat kembali MV Dynamite. Semakin kuat asumsi bahwa ramuan yang N dapatkan setelah repot-repot pergi ke Underworld bukanlah love potion, karena toh di Dynamite bisa kita lihat bahwa sang kekasih tidak kembali pada N, malah dia diambil oleh Leo.
Sepertinya N diperdaya oleh Ken, Hongbin, Hyuk dan Ravi. Untuk alasan apa? Saya belum tahu. Benar-benar jadi tidak sabar menanti bagian ketiganya CONCEPTION!
XD
Tidak ada komentar:
Posting Komentar