Selasa, 08 Oktober 2013

Insidious - Dwilogi Film Horor yang Sarat Kejutan

Sinopsis Insidious 1 (2010)

Josh dan Renai Lambert, bersama dengan ketiga anak mereka, baru saja pindah ke rumah baru. Malangnya, mereka diguncangkan oleh sebuah insiden yang membuat putra pertama mereka, Dalton, mengalami koma. Dokter dan pihak rumah sakit tidak dapat menemukan penyebabnya walaupun sudah melakukan berbagai tes. Akhirnya Dalton pun dirawat di rumah. Keadaan memburuk ketika kejadian-kejadian aneh mulai menimpa keluarga Lambert: pintu rumah yang terbuka sendiri tengah malam, bisik-bisik menyeramkan di baby monitor, hingga penampakan sesosok pria tinggi besar yang mengintai Cali (anak bungsu keluarga Lambert). Renai tidak tahan dengan semua ini, apalagi Josh malah terkesan menghindar dan jadi sering lembur di sekolah. Renai pun minta pindah rumah, dan Josh menurutinya.

Ternyata, setelah keluarga Lambert pindah ke rumah baru (lagi), kejadian-kejadian aneh masih juga mengganggu mereka. Lorraine, ibunda Josh, mengenalkan mereka pada seorang cenayang bernama Elise Rainier yang menurutnya bisa membantu. Elise menjelaskan bahwa Dalton koma karena rohnya terjebak di dunia lain yang disebut The Further, dan roh-roh lain berebut untuk mengambil alih jasad Dalton, karena itulah kejadian-kejadian aneh menimpa keluarga Lambert. Dalton memang istimewa karena ia memiliki kemampuan untuk menjelajah ke dunia lain saat ia tidur, tapi kali ini ia menjelajah terlalu jauh dan tidak bisa kembali. Kemampuan Dalton ini ternyata diturunkan dari sang ayah, Josh. Sekarang, untuk membangunkan Dalton dari koma, Josh harus pergi ke The Further dan mencari roh putranya itu, lalu membawanya kembali. Hal ini tentu sangat berbahaya, tapi apapun akan dilakukan demi anak, kan?


***SPOILER ALERT***
Di akhir cerita, Josh berhasil membawa kembali roh Dalton. Namun, roh Josh sendiri gagal kembali ke jasadnya. Jadi, roh siapa yang masuk ke tubuh Josh dan membunuh Elise?
Tidak selamanya senyum itu membawa kebahagiaan ...

Intermezzo

Saya tidak menonton Insidious 1 di bioskop, terlepas dari semua komentar positif yang saya baca dan dengar tentang film horor yang satu ini. Mungkin waktu itu saya sedang tidak ada waktu luang atau tidak ada uang hahaha. Walaupun tidak menontonnya di layar lebar dengan sound system menggelegar, saya tetap puas menonton film ini.

Begitu mendengar kabar bahwa Insidious akan dibuat sekuelnya, saya sangat senang. Di kota tempat tinggal saya, Insidious 2 sudah mulai tayang di bioskop dari beberapa waktu yang lalu, tapi saya baru sempat menontonnya kemarin bersama adik saya. Berhubung saya menontonnya pada hari kerja (biar lebih murah dong tiketnya), teater nampak kosong melompong (mungkin kurang dari 20 penonton). Di barisan tempat saya duduk, sebelah kanannya benar-benar kosong, jadi saya taruh tas di kursi samping saya biar tidak diduduki oleh makhluk halus hahaha.

Sinopsis Insidious 2

Film dibuka dengan adegan flashback ketika Lorraine pertama kali bertemu dengan Elise yang datang ke rumahnya untuk membantu Josh yang punya masalah dengan mimpi buruk. Saat itu, untuk mencegah roh Josh berjalan-jalan ke dunia lain, Elise dan rekannya Carl menghipnotis Josh dan menghapus ingatan Josh akan kemampuan istimewanya.

Adegan pindah ke masa kini. Karena polisi masih melakukan investigasi di rumah keluarga Lambert yang menjadi TKP pembunuhan, Josh,  Renai, dan anak-anak untuk sementara mengungsi ke rumah bunda Lorraine. Kejadian-kejadian aneh masih menghantui ... piano berbunyi sendiri, baby walker bunyi dan jalan-jalan sendiri, penampakan seorang wanita bergaun putih ... Renai dicengkeram ketakutan. Ditambah lagi, ia masih curiga pada kelakuan aneh suaminya, walaupun polisi bilang sidik jari di leher Elise yang tewas tercekik bukanlah sidik jari Josh.

Sementara itu, Lorraine yang juga merasakan keanehan di rumahnya, melakukan investigasi dengan dibantu oleh Specs dan Tucker (asisten Elise), dan juga Carl. Investigasi mereka berujung pada penemuan mengejutkan terkait kasus pembunuhan berantai yang sudah lama terjadi dan pembunuhnya tidak tertangkap polisi. Nah, apa kaitan kasus ini dengan keanehan-keanehan yang terjadi pada keluarga Lambert?

Opini 

Hal pertama yang terlintas di pikiran saya saat membicarakan Insidious adalah: film ini sarat kejutan menyeramkan dari awal sampai akhir. Penonton hanya diberi sedikit waktu jeda untuk menarik napas. Inilah tipe film horor yang saya suka; yang menegangkan, bukan penuh darah dan menjijikkan. Benar-benar tidak merasa rugi membayar tiket bioskop untuk menonton film ini, karena saya sangat menikmatinya.

Saya suka cara Insidious 1 dan 2 dikaitkan. Beberapa kejadian aneh di Insidious 1 dijelaskan di Insidious 2 ini. Konsep makhluk halus dan dunia lainnya juga sesuai dengan apa yang saya yakini: bahwa dunia lain itu tidak mengenal batasan waktu (masa lalu, masa kini, masa depan), jadi para makhluk halus bisa bebas melenggang menembus waktu.

Di Insidious 2, ada adegan yang mengingatkan saya akan film horor klasik, THE SHINING. Sudah nonton filmnya? Kalau sudah, pasti tahu adegan mana yang saya maksud :) Selain adegan ini, ingat tidak dua hantu perempuan bergaun putih yang berdiri di samping jam besar di film Insidious 1? Saya merasa mereka berdua adalah versi dewasa dari hantu gadis kembar bergaun putih yang ada di film THE SHINING :))

Tokoh-tokoh

Josh Lambert - kemampuannya untuk menjelajah ke dunia lain itu sebenarnya berkah atau kutukan?
Renai Lambert - salut karena dia masih tetap waras walaupun terus-menerus dicengkeram kecemasan, ketakutan, dan kepanikan. Ya, ibu dari tiga orang anak memang harus kuat.
Elise Rainier (yang di sebelah kanan ya) - sebenarnya kasihan sama dia, karena bahkan setelah meninggal pun dia masih  belum bisa tenang dan terus membantu menyelesaikan masalah supernatural.
Specs & Tucker (asisten Elise) - duo inilah yang mencairkan suasana tegang dengan kekonyolan-kekonyolan mereka :D
Ingin kengerian ini berlanjut? Langsung saja ke Insidious 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar