Sinopsis
Aruna adalah vokalis band rock Lescar yang sedang naik daun, dan Drupadi adalah seorang wanita pemilik wedding organizer yang baru saja selamat dari ambang kebangkrutan. Kedua orang ini memiliki kepribadian yang bertolak belakang: Aruna memiliki sisi melankolis dan menyukai puisi karena pengaruh almarhumah pacarnya, Padma, sedangkan Drupadi yang telah dua kali dikecewakan pria memiliki sikap yang dingin dan skeptis terhadap cinta. Namun, keduanya memiliki persamaan juga, yakni pernah mengalami patah hati (yang mereka sikapi secara berbeda).Takdir Aruna dan Drupadi terhubung melalui sebuah kafe bernama Marginalia. Kafe ini memiliki koleksi buku yang boleh dibaca dan ditulisi oleh para pelanggan yang datang kesana. Padma adalah salah seorang pelanggan kafe Marginalia, dan buku yang paling ia sukai dan sering ia tulisi adalah buku puisi karya Rumi. Drupadi memiliki pandangan yang berbeda; menurutnya buku ini "cengeng" dan itu membuat Aruna marah dan tidak terima. Aruna bertekad untuk melabrak Drupadi yang ia anggap orang tak punya hati, tapi mengapa oh mengapa semua amarahnya menguap saat ia berhadapan langsung dengan Drupadi?
Plot
Oh, saya suka plotnya. Cukup cepat dan dramatis. Beberapa adegan cukup mengejutkan dan menggugah emosi, tapi tidak sampai bikin saya geregetan. Konflik-konflik yang disajikan juga bagus, sayangnya penyelesaiannya kurang cantik. Bagian ending agak terkesan dipaksakan untuk sesuai dengan kutipan Rumi berikut ini: Kekasih tak begitu saja bertemu di suatu tempat, mereka sudah saling mengenal sejak lama.Satu hal lagi, cerita disajikan bergantian dari sudut pandang Aruna dan Drupadi, dan bagi saya ini menyenangkan, walaupun di beberapa bagian saya sempat bingung ini yang lagi cerita Aruna atau Drupadi.
Tokoh-tokoh
Drupadi: wanita lajang berusia 32 tahun yang agak-agak kuatir dirinya bakal jadi perawan tua. Bagi saya, Drupadi tidak menyebalkan, dia hanya bersikap realistis. Mengintip masa lalunya, tak heran dia menjadi skeptis terhadap cinta.Aruna: pria berusia 27 tahun yang mengagungkan cinta. Baginya, cinta bersahabat dengan setia, dan bila ia sudah jatuh cinta pada seseorang, ia akan setia. So sweet sekali kan cowo satu ini? :D Sayangnya Aruna gagal merebut hati saya, karena menurut saya sikapnya agak kekanakan hahaha.
Drupadi & Aruna: saya agak sulit menyandingkan kedua tokoh ini... *berpikir keras. Sejak awal saya kurang sreg sama Aruna yang jatuh cinta pada pandangan pertama pada Drupadi, deskripsinya terkesan bahwa Aruna hanya mengagumi fisik Drupadi. Memang sih, antara cinta dan benci itu beda-beda tipis, tapi peralihan antara kedua rasa ini menurut saya kurang halus disajikan dalam buku ini.
Inez: sepupu Drupadi yang menyebalkan setengah mati. Oke, kamu sukses membuat saya ingin menceburkanmu ke Samudra Atlantik! :D
Adnan: mantan pacar Drupadi yang bikin saya kasihan sekaligus sebal sama dia. Sikapnya terkesan pengecut dan tidak layak disebut sebagai pria! Heran juga kenapa Drupadi mau sama orang kayak gini. Ternyata oh ternyata, hubungan mereka itu hasil perjodohannya Tante Lisye (ibunya Inez, dan ya, ibu dan anak ini sama menyebalkannya).
Irwan: calon suami Inez yang bikin saya kasihan juga. Soalnya dia cuma tokoh sempilan yang kelihatannya tidak punya karakter. Agak penasaran sama dinamika hubungannya dan Inez.
Gandi & Sonya: suami istri pemilik kafe Marginalia. Mereka sepertinya orang-orang yang cukup menyenangkan, tapi kepercayaan mereka akan keajaiban cinta agak membuat saya memutar-mutar bola mata.
Desain Sampul dan Layout
Hmm... desain sampulnya mengingatkan saya akan segelas cokelat atau cafe latte di sebuah kafe. Desainnya bagus, walaupun kurang mencerminkan tentang konsep Marginalia itu sendiri. Layout isi buku oke, minimalis dan masih nyambung sama desain sampulnya.
Kurang panjang ya halamannya :)
BalasHapusEngga juga sih :)
Hapus