Tentang Seorang Ayah
Tokoh utama dalam buku ini adalah seorang pria berusia 30-an bernama Yanuar. Dia ayah dari dua orang anak, Hafsha dan Feru, dan dia sedang sangat berduka karena istrinya baru saja tewas dalam sebuah kecelakaan lalu lintas. Selama ini, Yanuar tidak pernah dekat dengan kedua anaknya karena dia terlalu sibuk kerja. Suatu alasan yang klise, tapi memang sering kita temui di kehidupan nyata. Setelah sang istri meninggal, Yanuar berusaha untuk menjadi ayah yang baik dan meluangkan lebih banyak waktu untuk anak-anaknya. Sedih sekali, Yanuar baru bisa sadar betapa pentingnya kebersamaan dengan keluarga setelah kehilangan istrinya. Tapi di lain pihak, kalau sang istri tidak pergi, mungkin selamanya Yanuar tidak akan pernah sadar.Tentang Anak-Anak
Menurut saya, Hafsha dan Feru adalah anak-anak yang sangat manis. Mereka sangat pengertian kepada ayah mereka, dan mereka sangat akrab satu sama lain (kayaknya di buku ini tidak pernah disebutkan mereka bertengkar deh). Ini membuat saya acungkan dua jempol untuk Esther, sang ibu yang sudah mendidik Hafsha dan Feru menjadi semanis itu.Tentang Kekasih
Yanuar bekerja di sebuah perusahaan furnitur bernama Ebony & Ivory, dan di situ ada karyawati baru bernama Lieselotte, biasa dipanggil Lotte. Wanita berdarah Indonesia-Jerman ini sangat idealis dan sulit bergaul. Rancangan furnitur yang dia buat sangat fantastis, tapi tidak ramah bagi konsumen (harganya sangat mahal). Pembaca pasti bisa segera menebak bahwa Yanuar dan Lotte akan saling jatuh cinta. Itu benar, tapi jangan mengharapkan adegan-adegan super-romantis di sini. Saya sendiri kurang bisa merasakan chemistry dalam hubungan mereka, tapi saya tidak mempermasalahkannya, karena hubungan Yanuar dengan anak-anaknya itulah yang lebih penting.Tentang Semua yang Saya Suka
Ada kisah keluarga yang menyentuh hati. Ada buku dongeng dengan sampul hitam dan tinta emas. Ada set furnitur bernuansa hutan. Ada toko buku.Ada desain isi buku yang cantik. Ada judul-judul bab yang juga cantik. Secara keseluruhan, saya suka buku ini. Mungkin pendapat saya kurang obyektif, karena saya bukan penggemar buku roman, dan buku roman yang sudah saya baca sedikit sekali jika dibandingkan dengan buku-buku yang sudah beredar di pasaran. Tapi saya lebih suka membaca sedikit buku tapi bagus-bagus, daripada membaca banyak buku tapi sedang-sedang saja.
Buku-buku karya Mbak Prisca Ada lebih banyak sebenarnya, tapi ini semua yang saya punya |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar