Kamis, 18 Juli 2013

Monster Battle - Permainan yang Berujung Petaka

Beberapa hari lalu saya mendapat pesan dari seorang teman yang saya kenal via Facebook. Dia menanyakan apakah saya mau membaca novel terbarunya, dan tentu saja saya jawab mau! Sebagai pecinta buku, saya tidak akan menolak buku gratis ^_^
Kemarin, datanglah kiriman novel tersebut ...
 
Tampak depan
Judul: Monster Battle
Penulis: Ahmad Sufiatur R.
Penerbit: Media Kita
Tebal: 124 halaman 

Sinopsis

Seorang remaja SMP bernama Alfan adalah seorang penggemar online game berjudul Monster Battle. Tiap hari sepulang sekolah, dia dan sahabatnya, Mita, menghabiskan waktu dengan bermain di warnet, setelah itu Alfan akan menyambangi toko game di dekat rumahnya untuk mengecek game-game terbaru. 
Bayangkan betapa girangnya Alfan ketika dia menemukan CD game Monster Battle 2! Anehnya, CD itu cuma ada satu keping saja, dan tertimbun di bawah tumpukan CD game yang lain. Namun, Alfan tidak ambil pusing dan segera saja membelinya. 
Malamnya, setelah semua orang di rumahnya tertidur, Alfan segera memulai permainan Monster Battle 2. Dia mengabaikan berbagai keanehan yang ia temukan dalam game tersebut, hingga tiba-tiba dia mendengar jeritan kakak perempuannya ...


Resensi

Tampak belakang
Kesan pertama saya saat melihat sampul depan novel ini adalah curiga bahwa ini sebenarnya novel grafis (mungkin karena sebelumnya saya membeli novel grafis karya penulis ini), apalagi karena novel ini begitu tipis. Tapi rupanya ini memang novel, novel yang mengingatkan saya akan novel-novel Goosebumps-nya R.L. Stine.

Secara visual, novel ini oke, di dalamnya ada gambar peta imajiner yang bagus dan pilihan jenis huruf yang dipakai bersahabat di mata alias mudah dibaca (sepertinya Calibri, tapi saya tidak yakin), tetapi sayang, muatannya kurang oke. Premisnya bagus, akan tetapi eksekusi kurang bagus. Paruh pertama cerita masih mengalir dengan lancar dan enak diikuti, tetapi paruh kedua terlalu cepat dan banyak lubang yang menimbulkan berbagai pertanyaan. Mungkin 124 halaman itu tidak memadai untuk mengembangkan ide cerita dengan lebih layak. Sayang sekali. Saya juga menemukan beberapa typo dan keganjilan yang harusnya bisa tersaring dalam proses penyuntingan. Terakhir, penyelesaian cerita ini cukup gokil dan kocak, membuat saya tersenyum, tetapi ya itu tadi ... terlalu terburu-buru, sehingga ada kesan menggantung yang membuat pembaca tidak puas.

Tampak samping
Peta ^__^

Novel ini cocok dikonsumsi para remaja, anak-anak SD dan SMP, terutama yang kecanduan main game (siapa tahu bisa insaf). Sangat ringan dan bisa diselesaikan dalam sekali duduk, mungkin sambil menunggu waktu berbuka puasa (karena ini Bulan Ramadhan).
 

2 komentar:

  1. Hai mbak diah, ini saya aditya anker hehe.
    Menarik tuh novelnya. Pinjem boleh?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Domisilimu dimana? Kalau ngga terlalu jauh, oke saya kirimkan.

      Hapus